Edukasi masa depan bisa hadir lewat jalan raya berkat mobil perpustakaan keliling digital.
Mobil ini membawa ribuan buku elektronik, perangkat VR, hingga komputer interaktif. Anak-anak di daerah terpencil bisa belajar langsung lewat konten digital yang dibawa kendaraan.
Keunggulannya adalah inklusivitas. Daerah tanpa akses internet atau sekolah modern bisa mendapatkan pengalaman belajar setara kota besar.
Beberapa proyek pilot sudah berjalan di India dan Afrika, bekerja sama antara pemerintah, NGO, dan perusahaan teknologi global.
Namun, biaya operasional masih tinggi. Perawatan perangkat digital memerlukan tenaga khusus, sementara listrik harus dipasok dengan panel surya di atap mobil.
Meski penuh tantangan, konsep ini menjanjikan. Setiap perjalanan mobil perpustakaan bisa membawa cahaya pengetahuan ke ribuan anak.
Mobil ini membuktikan bahwa otomotif bukan hanya soal transportasi, tetapi juga alat pemerataan pendidikan.
Di masa depan, roda-roda bisa menjadi jembatan menuju literasi global.

