Di era media sosial dan internet tanpa henti, kesehatan mental menjadi isu penting. Muncullah konsep digital wellbeing, gaya hidup untuk tetap sehat di dunia online.
Digital wellbeing mencakup kebiasaan mengatur screen time, memilih konten positif, dan menjaga keseimbangan antara dunia digital dan nyata.
Keunggulannya adalah kontrol diri. Orang bisa tetap memanfaatkan teknologi tanpa terjebak dalam kecanduan layar.
Banyak aplikasi kini menyediakan fitur digital wellbeing, seperti pengingat waktu penggunaan atau mode fokus.
Generasi muda menjadi pionir tren ini. Mereka mulai sadar bahwa hidup online harus seimbang dengan aktivitas nyata.
Namun, tantangan tetap ada. Algoritma media sosial dirancang untuk membuat orang terus terhubung, sehingga sulit benar-benar lepas.
Selain itu, tekanan sosial dari dunia maya tetap bisa memengaruhi harga diri dan kesehatan mental.
Meski begitu, kesadaran digital wellbeing terus tumbuh. Banyak sekolah dan tempat kerja kini mengajarkan literasi digital sehat.
Masa depan mungkin akan melihat dunia di mana teknologi dan kesehatan mental bisa berjalan seiring.
Digital wellbeing adalah seni bertahan di era online tanpa kehilangan diri sendiri.

