Integrasi Lidar dan Perception Stack untuk Otonomi Level 4

Integrasi Lidar dan Perception Stack untuk Otonomi Level 4

Silicon Valley – Pencapaian Otonomi Level 4 (mobil dapat mengemudi sendiri sepenuhnya dalam kondisi tertentu) sangat bergantung pada integrasi dan redundansi sensor, dan di tengahnya berdiri Lidar (Light Detection and Ranging). Lidar adalah sensor penting yang, bersama dengan kamera dan radar, membentuk Perception Stack kendaraan otonom.

Lidar bekerja dengan memancarkan pulsa laser dan mengukur waktu yang dibutuhkan pulsa tersebut untuk kembali. Ini menghasilkan peta 3D (point cloud) yang sangat akurat dan real-time dari lingkungan sekitar kendaraan. Tidak seperti kamera (yang kesulitan dalam kegelapan dan cuaca buruk) atau radar (yang memiliki resolusi rendah), Lidar memberikan data jarak dan bentuk yang andal, menjadikannya sensor kebenaran yang tak tergantikan untuk navigasi dan penghindaran tabrakan.

Perception Stack adalah software yang menggabungkan dan memproses data dari semua sensor (kamera, radar, Lidar). Filosofi desainnya adalah “redundansi heterogen”—yaitu, menggunakan jenis sensor yang berbeda yang gagal secara independen. Jika kamera kabur karena hujan lebat, Lidar dan radar masih dapat memberikan informasi yang memadai bagi software otonom untuk beroperasi dengan aman.

Perkembangan utama dalam teknologi Lidar meliputi:

  1. Solid-State Lidar: Lebih kecil, lebih murah, dan lebih tahan lama daripada Lidar mekanis yang berputar, memungkinkan integrasi di dalam lampu depan dan bodi mobil.
  2. Jangkauan dan Resolusi: Peningkatan terus-menerus dalam jarak deteksi dan resolusi point cloud, yang penting untuk mendeteksi objek kecil di jarak jauh (seperti puing-puing jalan atau anak kecil).

Integrasi Lidar ke dalam Perception Stack adalah apa yang membedakan ADAS Level 2/3 dari otonomi Level 4/5. Lidar menyediakan lapisan kepastian data yang dibutuhkan oleh software otonom untuk membuat keputusan real-time yang menyelamatkan jiwa. Keberhasilan Lidar tidak hanya bergantung pada hardware yang kuat, tetapi juga pada software AI yang cerdas untuk memahami data 3D yang sangat padat yang dihasilkan oleh sensor.